SUMBARBERKABAR.COM – Ketua DPRD Sumbar, Supardi mendukung upaya Batik Lumpo melibatkan sejumlah SMK di Kota Padang untuk bekerja sama memproduksi kain batik khas Pesisir Selatan, Sumatera Barat tersebut.
Menurut Supardi, dengan adanya kerja sama ini, disamping dapat melatih bakat para siswa SMK juga dapat menciptakan jiwa entrepreneur kepada siswa sehingga setelah lulus nanti para siswa tersebut dapat langsung meciptakan lapangan pekerjaan sendiri ditempat mereka masing-masing.
“Kita tentu saja mensuport upaya Batik Lumpo yang telah memfasilitasi SMK 4, SMK 8 dan SMK 2 Padang dalam bentuk sebuah kerja sama dari hulu ke hilir. Dengan adanya kerja sama ini tentu saja dapat melatih para siswa untuk menjadi seorang entrepeneur setelah lulus nanti,” ucap Supardi saat melakukan kunjungan ke SMK – SMK tersebut pada, Jum’at (08/9).
Dalam kesempatan itu Supardi juga mengapresiasi Batik Lumpo karena telah berupaya mendesign sedemikian rupa sehingga SMK – SMK di Sumatera Barat mendapat bantuan dari pemerintah pusat berupa peralatan-peralatan kerajinan.
“Kita juga memberikan apresiasi kepada Batik Lumpo berkat kerja sama yang dibangun, SMK 4, SMK 8 dan SMK 2 Padang mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Hal itu juga tidak terlepas dari kebijakan dan kearifan kepala sekolah dan para guru di sekokah tersebut,” kata Supardi.
Sementara itu owner Batik Lumpo, Novia Hertini mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Sumbar atas dukungan dan masukan terhadap upaya kerja sama antara Batik Lumpo dan SMK 4, SMK 8 dan SMK 2 Padang.
“Atas kunjungan dan dukungan dari ketua DPRD Sumbar pak Supardi kami ucapkan terima kasih, semoga dengan adanya momen ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan produk lokal Sumatera Barat.
Novia Hertini menambahkan, Batik Lumpo merupakan usaha yang berbasis masyarakat. Dimana Batik Lumpo, awalnya dibawah naungan CV. NOVIA memberikan pelatihan kepada masyarakat Lumpo Pesisir Selatan menjadi pengrajin batik.
Kemudian lanjut Novia, Batik Lumpo memilih SMK menjadi sasaran pelatihan membuat batik karena dirinya merupakan alumni SMK.
“Dalam diri saya itu, jiwanya jiwa SMK. Jadi saya berkeinginan siswa-siswa SMK yang punya potensi yang bagus bisa menjadi seorang entrepreneur setelah lulus sekolah, karena saya menjadi seorang entrepreneur itu tanpa gelar akademik,” kata Novia. (*)