SALINGKANEWS.COM — Ketua DPRD Sumbar Supardi bersama Dinas Pendidikan Sumbar tengah mempersiapkan Ekspo SMK 2024. Ekspo ini adalah salah satu muara dari Bimtek di mana berbagai produk yang dirancang dan dihasilkan SMK peserta Bimtek diperkenalkan dan dipasarkan.
Selain itu Supardi berharap SMK menghasilkan inovasi-inovasi di bidang lainnya yang terkait dengan pariwisata, seperti inovasi di bidang perhotelan.
Bimtek digitalisasi untuk guru SMK yang telah dilaksanakan semenjak akhir tahun 2022 lalu ini, memang diadakan guna mendorong munculnya tenaga pendidik di SMK se-Kota Payakumbuh yang tidak hanya memahami dunia digital namun juga menguasai seluk beluk entrepreneurship.
“Bangkitnya SMK sebagai inkubator bagi calon-calon entrepreneurship handal Kota Payakumbuh di masa depan, merupakan salah satu tujuan utama Bimtek. Namun begitu, pemerintah juga menyadari bahwa di samping Bimtek, dibutuhkan iven untuk menampung dan memasarkan output dari Bimtek itu sendiri,” ungkap Supardi.
Dua akademisi muda dari UNP, Geovani Farel dan Bayu Ramadani Fajri, dihadirkan dalam Bimtek Digitalisasi SMK ini dalam rangka persiapan ekspo. Mereka berdua adalah akademisi di bidang teknologi informatika dan desain grafis.
Farel mengatakan materi yang diberikannya menekankan pada kesiapan sekolah untuk mengikuti ekspo. Mulai dari konsep, teknis, hingga evaluasi ekspo.
“Materi kita kali ini, memang lebih pada persiapan ekspo, tapi tetap terhubung dengan materi-materi di bimtek-bimtek sebelumnya,” jelas Farel.
Lebih jauh, Farel yang merupakan dosen informatika dari Universitas Padang itu juga menjelaskan kelebihan ekspo dibanding sistem magang. Ia melihat dalam iven seperti ekspo, pelajar SMK akan mengambil posisi sebagai subjek yang aktif, bukan subjek pasif.
“Ekspo ini berbeda dengan sistem magang. Dalam ekspo mendatang itu, para pelajar akan terhubung langsung dengan industri, dengan perusahaan-perusahaan, para investor,” tambah akademisi muda tersebut.
Hal senada diungkapkan instruktur lainnya, Bayu Ramadani Fajri dosen. Menurut dosen animasi UNP ini dalam ekspo tersebut para pelajar tidak sekedar memamerkan produknya, namun juga mempresentasikan produk tersebut.
“Jadi, siswanya tidak pasif, tidak hanya kreatif dalam membuat produk tapi juga kreatif dalam pitching,” jelasnya.
Ekspo yang tengah dirancang ini, kata Bayu lagi, akan dilakukan secara offline dan online sehingga jangkauannya jadi lebih luas.
“Tidak hanya investor lokal yang bisa ikuti ekspo, tapi juga dari luar kawasan, karena formatnya hibrid,” tambahnya.
Farel dan Bayu berharap kedepannya ekspo-ekspo serupa yang tengah digagas ini bisa berjalan lancar dan berkelanjutan.