• Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Life Style
  • Entertaiment
Jumat, Mei 16, 2025
  • Login
Sumbar Berkabar
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Life Style
  • Entertaiment
No Result
View All Result
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Life Style
  • Entertaiment
No Result
View All Result
Sumbar Berkabar
No Result
View All Result
Home Berita

Ketua DPRD Sumbar, Simbol Rumah Gadang Punya Makna Filosofis Atasi Persoalan Sosial

Senin, 12/8/24 | 10:39 WIB
Ketua DPRD Sumbar, Simbol Rumah Gadang Punya Makna Filosofis Atasi Persoalan Sosial
Share on FacebookShare on Twitter

sumbarberkabar.com – Ketua DPRD Sumbar Supardi menegaskan bahwa ada banyak simbol budaya rumah gadang yang membentuk daya pikir bagaimana menciptakan kesejahteraan dalam hidup, berkeluarga dan bermasyarakat di ranah minang.

Hal ini disampaikan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi, SH dalam arahan umum Acara Penyuluhan Sosial Keliling Kota Payakumbuh di Agamjua, Payakumbuh, Rabu, 7 Agustus 2024.

Supardi katakan, adanya rangkiang memberikan simbol penyimpanan hasil panen, untuk kebutuhan keluarga, kaum dan nagari bagaimana hidup itu bermasyarakat.

“Keberadaan rangkiang telah mewaspadai kita untuk tidak terjadinya kelaparan di kemudian hari. Sebab, dalam rangkiang si tanggung lapa telah disiapkan cadangan padi,” ujarnya.

Supardi tambahkan, terakhir, pembenihan untuk ditanam setelah panen juga telah disiapkan dengan adanya rangkiang kaciak.

“Nah, sekarang sebetulnya menurut filosofinya di negeri kita ini tidak mengenal yang namanya gizi buruk, kelaparan, pinjam sini pinjam sana (ngutang) dan lain sebagainya. Kelihatanya makna rangkiang tidak lagi menjiwai dan dijiwai oleh masyarakat kita hari ini,” ungkap Supardi.

Selain itu juga sampaikan di halaman rumah gadang itu juga ada halaman luas, ada kolam dan pohon beringin besar, surau tempat mengaji, yang juga memiliki makna dan isyarat filosofis yang dalam.

“Jika semua orang minang kembali memakai filosofi rumah gadang, tentunya berbagai kondisi sosial yang mencemaskan kita saat ini tidaklah akan menjadi sulit mencari solusi yang,” jelasnya.

Supardi ungkapan persoalan sosial yang amat kritis saat ini di kota Payakumbuh antara lain, tingkat pengangguran, kemiskinan, perceraian dan penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja.

“Dan pemicu yang paling tinggi memengaruhi kondisi sosial masyarakat kota Payakumbuh adalah tingginya tingkat pengangguran. Karena itu mesti ada upaya nyata mengembangkan potensi sumberdaya manusia secara berkelanjutan, apakah lewat bintek, penyuluhan sosial dan pelatihan skil yang diminati. Sehingga aktifitas kreativitas masyarakat akan tumbuh melahirkan produk dan lapangan kerja sendiri,” harapnya. (*)

Leave Comment
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Life Style
  • Entertaiment

Copyright sumbarberkabar.com @2023

No Result
View All Result
  • Home

Copyright sumbarberkabar.com @2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In